LINGUISTIK & KEBUDAYAAN : Kontribusi Bahasa dalam Pembentukan Kebudayaan

Bahasa
adalah salah satu alat komunikasi yang setiap kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Bahasa merupakan sebuah kode yang tersusun
sedemikian rupa, mengandung makna tertentu yang telah disepakati oleh
banyak pihak. Bahasa berguna sebagai alat penyampai pesan agar maksud
dari pesan tersebut dapat tersampaikan dan dimengerti oleh penerima
pesan tersebut. Dalam kajian ilmu antropologi, bahasa adalah salah
satu unsur kebudayaan, bukan karena bahasa adalah hasil karya cipta
manusia saja, tapi bahasa juga mempunyai kontribusi yang snagat besar
terhadap pembentukan kebudayaan. Mengacu
pada buku Pengantar Ilmu Antropologi yang ditulis oleh
Koentjaraningrat, di dalamnya dijelaskan menurut J.J. Honigmann yang
dalam buku pelajaran antropologinya yang berjudul The
World of Man (1959 :
hlm. 11 – 12) membedakan adanya tiga “gejala kebudayaan”,
yaitu:
- Ideas (ide)
- Activities (aktivitas)
- Artifact (benda)
Dari
ketiga gejala budaya diatas, aspek bahasa memiliki kontribusi besar
didalamnya. Pertama adalah ide, kita pahami ide letaknya berada dalam
tataran fikiran manusia, ide bersifat abstrak, tidak bisa dilihat,
dipegang, maupun dirasakan dengan lima panca indra kita. Tapi, ide
dapat dituangkan dengan bahasa yang bisa berupa gagasan, nilai-nilai,
norma, peraturan dan lain sebagainya. Poin kedua yaitu aktivitas,
aktivitas adalah salah satu kegiatan manusia yang bisa dilihat dengan
mata, aktivitas bisa berupa apapun, entah itu bekerja, bermain bola,
menari, dan kegiatan-kegiatan keseharian manusia. Dalam berkegiatan,
manusia memerlukan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi satu sama
lain, jika aktivitas tersebut mempunyai hubungan dengan orang lain,
apapun bentuknya dan medianya. Beberapa contoh aktivitas manusia yang
mempunyai hubungan dengan orang lain seperti saat kita bermain bola,
maka kita akan memerlukan interaksi satu sama lain dengan rekan kita,
maka bahasa adalah salah satu alat utama untuk berinteraksi, entah
itu dengan melakukan teriakan, saling mengobrol, atau dengan bahasa
tubuh. Poin yang terakhir adalah benda, benda merupakan hasil kreasi
manusia yang dibuat melalui beberapa step, pertama dari ide, ide ini
manusia akan berfikir dia akan membuat apa, dengan bahan apa, terus
alatnya apa, dan macam-macam kebutuhan untuk membuat sesuatu
tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan tindakan (aktivitas), tindakan
ini adalah aplikasi dari ide yang sudah di pikirkan yaitu membuat
sesuatu yang telah difikirkan dan menyiapkan apa yang dibutuhkan.
Sehingga muncul hasil akhir yang berupa benda tersebut. dalam
perjalanan pembuatan benda maka bahasa sangat dominan di dalamnya.
Sebenarnya ketiga poin tersebut saling berhubungan satu sama lain
yang pada akhirnya satu produk budaya adalah yang menjadi tujuannya
dan didalamnya bahasa mempunyai kontribusi yang sangat penting untuk
mewujudkan suatu produk budaya tersebut.
Contoh
Konkrit dari kontribusi bahasa adalah bahasa ikut andil dalam
munculnya ilmu pengetahauan. Ilmu pengetahuan itu berasal dari
tataran ide manusia yang terinspirasi oleh sesuatu yang dilihatnya,
didengar, maupun dirasakan. Dimana saat itu manusia berfikir dengan
sistematis tentang suatu hal dan menjabarkannya secara detail melalui
bahasa sebagai outputuntuk mentransfer pengetahuan
(transfer knowledge) kepada orang lain, sehingga mempengaruhi
pemikiran orang lain dan mendapat persetujuan ataupun sangkalan oleh
banyak pihak sehingga diturunkan dan dikembangkan. Dalam perjalanan
yang panjang tersebut, bahasa ikut berkontribusi dalam kemunculan dan
penurunan ilmu pengetahuan sampai berkembangnya ilmu pengetahuan
sampai saat ini.
Itulah
sebgian kecil dari kontribusi bahasa terhadap pembentukan kebudayaan.
Dimana bahasa menjadi komponen utama dalam penuangan ide manusia
sehingga menjadi suatu kebudayaan atau bisa di konkritkan menjadi
sebuah benda. Bahasa bisa juga dikatakan bagian dari budaya juga bisa
dikatakan setara dengan budaya karena bahasa adalah buatan manusia
atau hasil karya dari manusia, tapi juga kebudayaan tidak akan bisa
terjelaskan tanpa adanya bahasa.
Sumber : Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta. PT Rineka Cipta.
No comments for "LINGUISTIK & KEBUDAYAAN : Kontribusi Bahasa dalam Pembentukan Kebudayaan"
Post a Comment