Seklumit Mengenai Teori Interpretatif Geertz
Melihat
teori interpretatif yang digagas oleh C.
Geertz dalam bukunya Tafsir
Kebudayaan, Geertz (1992)
melakukan pendekataan yang disebut lukisan mendalam (deskripsi
mendalam) atau “thick
description”
terhadap sebuah kebudayaan. Dapat dikatakan pendekatan kebudayaan
melalui berbagai penafsiran sistem-sistem simbol makna kultural
secara mendalam dan menyeluruh dari perspektif emik (para pelaku
kebudayaan itu sendiri).
Melalui
pendekatan tersebut, sedikit demi sedikit kita akan dituntun pada
teori interpretatif tentang kebudayaan. Sehingga kita dapat
menafsirkan mengapa, latar belakang, manfaat, fungsi dan tujuan dari
seseorang mempraktekkan unsur-unsur kebudayaan yang ada. Menurut
Geertz
(1992), kebudayaan adalah
sesuatu yang semiotik atau bersifat semiotik dan kontekstual, yaitu
hal-hal berhubungan dengan simbol yang tersedia di depan umum dan
dikenal serta diberlakukan oleh masyarakat bersangkutan. Sebab
kebudayaan adalah anyaman makna-makna, dan manusia adalah binatang yang terperangkap dalam jaring-jaring yang ia tenun sendiri dari
makna itu. Ini adalah konsep yang sangat legendaris, yang mana
mencoba menggambarkan manusia itu seperti laba-laba, manusia
menciptakan jaringnya sendiri yang berupa kebudayaan, norma, atau
aturan-aturan tapi manusia terjebak dalam jaring (aturan/norma) yang mereka buat.
Selain
itu kebudayaan bersifat kontekstual dan mengandung makna-makna yang
umum. Seperti halnya yang digambarkan Geertz
(1992) dalam pertarungan ayam
(sabung ayam) di Bali, Greetz menafsirkan ayam yang bertarung dalam
sabung ayam di Bali bukan hanya sekedar pertarungan ayam biasa, namun
disitu ada berbagai macam penafsiran yang di tafsirkan oleh
masyarakat sekitarnya (Bali). Seperti pertaruhan harga diri,
kehormatan, jabatan dan kasta.
No comments for "Seklumit Mengenai Teori Interpretatif Geertz"
Post a Comment