Sekilas Mengenai Buku : Pokok-pokok Antropologi Budaya - T.O. Ihromi



Antropologi budaya, sebuah cabang dari ilmu-ilmu sosial, mencoba memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan manusia sebagai makhluk sosial. Jawaban yang diberikan menerangkan seluk-beluk intersubjektivitas, sebagai dasar kebudayaan manusia.

Bahasan dalam buku ini terbatas pada tiga masalah pokok. Pertama, orientasi umum mengenai antropologi budaya, yang tercermin dalam teori-teori yang hidup dalam dunia antropologi, metoda-metoda yang khas, serta masalah-masalah yang menyangkut penerapannya. Kedua, gejala-gejala pokok yang diamati dalam antropologi budaya seperti organisasi atau struktur masyarakat dan penelitian lintas budaya, yang memanfaatkan psikologi dalam penelitian kepribadian manusia. Akhirnya terdapat empat karangan, berupa laporan studi kasus tentang Indonesia.

Informasi dalam buku ini pertama-tama dimaksudkan sebagai bahan pelengkap dalam mata kuliah Pengantar Antropologi Budaya dapa jurusan Ilmu-ilmu Sosial atau kuliah lainnya yang diarahkan untuk menumbuhkan pemahaman yang mendalam tentang kebudayaan. Selain dari itu juga bermanfaat bagi para petugas yang berurusan dengan pelaksanaan proyek-proyek pembangunan seperti dalam program keluarga berencana atau bimbingan masyarakat (bimas).

Buku yang membahas soal kebudayaan secara luas dan mendalam ini akan membekali pembaca dengan keinsyafan betapa naifnya sikap etnosentris. Selanjutnya pembaca terpaksa menerima adanya kenisbian kebudayaan, suatu kenyataan yang sangat perlu dihayati untuk mendinamisir proses integrasi nasional.

Dalam antropologi budaya, kebudayaan terbentuk ketika suatu masyarakat mempunyai sikap-sikap umum yang sama, nilai-nilai yang sama dan perilaku yang sama sehingga menghasilkan suatu reaksi yang sama pada suatu gejala tertentu walaupun pada tiap-tiap masyarakat tersebut mempunyai sifat individual yang sangat berbeda. Namun berbeda halnya jika reaksi itu didapat dari suatu insting (kelakuan yang instingtif), reaksi itu walaupun memunyai sifat kebudayaan namun tidak bisa dikatakan sebagai suatu kebudayaan karena tidak didapat dari hasil proses belajar, walaupun prosesnya sama dan berulang. Ini dikarenakan salah satu sifat kebudayaan adalah kebudayaan itu merupakan hasil proses belajar, yang dilakukan terus secara berulang-ulang dan tidak bergantung pada transmisi biologis ataupun pewarisan melalui unsur genetis.

Kebudayaan juga dimiliki bersama oleh suatu masyarakat tertentu yang didapat dari seperangkat kepercayaan, nila-nilai dan kebiasaan yang dipelajari. Yang dimaksud dengan suatu masyarakat tertentu disini adalah suatu masyarakat pada tinggal pada suatu wilayah tertentu dan memakai suatu bahasa yang tidak dimengerti oleh masyarakat lain. Selain itu juga, kebudayaan dapat disesuaikan dengan perkembangan jaman dan lingkungan dan juga merupakan suatu integrasi, penyesuain unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam suatu masyarakat. Kebudayaan pun selalu berubah dari waktu ke waktu yang disesuaikan denga lingkungan sekitarnya. Dalam pewarisan budaya, cara yang unik adalah melalui bahasa. Tanpa bahasa, cukup sulit untuk menerangkan sesuatu secara simbolis.

Dalam kebudayaan terdapat dua pola, yaitu pola budaya ideal dan pola kelakuan sebenarnya atau aktual dimana terdapat suatu pembatas kebudayaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pola budaya ideal, kebudayaan tersebut cenderung diterima oleh sebagian besar masyarakat dan berbaning lurus dengan nilai ataupun norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut, sehingga mengikuti patokan yang diakui oleh masyarakat. Namun norma0norma tersebut pada kenyataannya banyak dikesampingkan atau tidak sesuai dengan perilaku aktual. Karena terkadang yang ideal dikesampingkan oleh cara yang dibiasakan oleh masyakarat.

Achmad Migy Pratama Wicaksono
Achmad Migy Pratama Wicaksono Saya seorang amatiran yang sotoy tapi baik

No comments for "Sekilas Mengenai Buku : Pokok-pokok Antropologi Budaya - T.O. Ihromi"