Sekilas Mengenai Buku : Menjadi Jawa, Orang-Orang Tionghoa dan Kebudayaan Jawa - Rustopo

Buku
karya Rustopo (2007) dengan judul “Menjadi Jawa: Orang-Orang
Tionghoa dan Kebudayaan Jawa di Surakarta, 1895-1998”. Buku ini
menjelaskan tentang keterlibatan orang-orang Tionghoa dalam kesenian
yang berkembang di Surakarta. Dalam tulisannya, Rustopo (2007)
menyatakan bahwa kesenian yang hidup dan berkembang di Surakarta
tidak terlepas dari peran orang-orang Tionghoa. Dalam buku ini,
penulis memunculkan beberapa nama seniman Tionghoa dalam berbagai
bidang, seperti seni tradisional wayang orang panggung, seni
pertunjukan “Srimulat”, dunia perbatikan, permuseuman, dunia
Tosan Aji (keris), dan koleksi patung purbakala.
Seniman-seniman
tersebut telah banyak memberikan kontribusi dalam dunia kesenian
Surakarta. Keterlibatan seniman etnis Tionghoa oleh Rustopo (2007)
dijadikan sebagai sebuah realitas yang menarik. Mengingat peristiwa
tahun 1998, dimana peristiwa tersebut seolah-olah menjadi puncak
kemarahan terhadap etnis Tionghoa. Setelahnya, etnis Tionghoa
kemudian digolongkan dalam sebuah kelas yang berbeda. Orang-orang
Cina atau Tionghoa ditolak dalam masyarakat Jawa, begitu pula dengan
unsur-unsur ke-Cina-an.
Meskipun
telah mengalami peristiwa-peristiwa yang menimbulkan trauma, Rustopo
(2007) menjelaskan dalam bukunya bahwa terdapat keinginan sebagian
orang-orang Tionghoa yang tengah berupaya untuk “menjadi Jawa”
melalui kreatifitas budaya. Seniman-seniman yang merupakan orang
Tionghoa ini menjadi pelopor dan juga sebagai pihak yang turut
mengembangkan beberapa kesenian yang ada di Surakarta. Proses
tersebut merupakan hasil dari interaksi antara orang-orang Tionghoa
dan Jawa yang terjadi di Surakarta. Interaksi tersebut berkenaan
dengan hubungan orang-orang Tionghoa dengan nilai-nilai dan
unsur-unsur kebudayaan Jawa.
Dalam
bukunya, Rustopo (2007) telah menjelaskan bagaimana orang-orang
Tionghoa melakukan berbagai kegiatan seni yang selama ini dianggap
identik dengan unsur Jawa. Jika dalam bukunya Rustopo (2007)
menjabarkan beberapa kesenian dan lebih dari satu orang seniman, maka
dalam tulisan kali ini akan berfokus pada kesenian tradisional yang
berupa alat musik Kongahyan dan Gambang Kromong, serta berfokus pada
pak Goyong saja. Selain itu, terdapat pula kesamaan dalam tulisan
ini, dimana subjek penelitiannya adalah masyarakat etnis Tionghoa
selaku seniman dalam lingkungan yang multirasial.
No comments for "Sekilas Mengenai Buku : Menjadi Jawa, Orang-Orang Tionghoa dan Kebudayaan Jawa - Rustopo"
Post a Comment