Politik Identitas Agri-Bisnis dan Agri-Kultur



Petani yang ada diseluruh dunia pasti melakukan suatu usaha yang terbaik untuk tanaman yang mereka tanam, banyak hal yang mereka lakukan untuk merawat tanaman mereka, salah satunya adalah membasmi hama dan penyakit agar tanaman mereka tetap tumbuh dengan maksimal. Meskipun ada banyak tanaman yang tumbuh dengan baik karena sistem Agrikultur yang baik tetap masih ada kritik atas hal itu. Birokrasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatur para petani terkadang merugikan mereka. Pengetahuan ilmiah yang pemerintah berikan juga terkadang tidak sesuai dengan pengetahuan lokal mereka.

Di Zimbawe mayoritas petani menanami lahan mereka dengan tanaman jagung dan mereka menggunakan cara tradisional untuk mengembangkannya dan mereka harus bertahan dengan keadaan alam yang terkadang menggangu. Meskipun menggunakan cara tradisional mereka sangat mengerti keadaan tanaman mereka sehingga mereka dapat mengatur tanaman mereka agar tetap tumbuh dengan baik. Eksperimen yang dilakukan secara terus-menerus oleh petani diklaim oleh para kritikus akan terancam oleh kehadiran ‘Bisnis’ pembangunan yang saat ini sudah mulai bertumbuh dihampir semua daerah.

Petani di seluruh dunia telah secara aktif mengelola sumber daya genetik mereka selama mereka telah menumbuhkan hasil panen. Di manapun, mereka telah berinteraksi dengan habitat alami dan benih saham untuk menghasilkan berbagai tanaman yang unggul dan keragaman dalam tanaman. Keragaman varietas menawarkan keamanan terhadap perilaku iklim, penyakit dan hama, dan menyediakan berbagai sarana untuk memenuhi persyaratan dasar (Johnson 1972).

Aspek utama dari 'bisnis' pembangunan adalah tokoh protagonis yang telah menghasilkan wacana kuat yang bersifat diagnostik dan preskriptif. Wacana ini mendefinisikan masalah pembangunan dalam hal yang ditetapkan oleh kepentingan ilmiah dan pengetahuan Barat (Apthorpe 1984: 128; Hobart 1993; Long dan van der Ploeg 1989: 229) dan mengundang para pengembang untuk mengabaikan, mendevaluasi, dan mendelegitimasi pengetahuan lokal. Para pengembang harus menampilkan diri sebagai pemilik yang mempunyai pengetahuan dan yang sangat dibutuhkan untuk membalikkan situasi yang tidak diinginkan. Hal ini juga kebiasaan bagi para pengembang untuk mengukir realitas sosial menjadi sektor yang 'mudah dikelola': kesehatan, lingkungan hidup, kependudukan, pertanian, keamanan pangan, dan sebagainya.





Achmad Migy Pratama Wicaksono
Achmad Migy Pratama Wicaksono Saya seorang amatiran yang sotoy tapi baik

No comments for "Politik Identitas Agri-Bisnis dan Agri-Kultur"