KAJIAN IMPLEMENTASI QUICK CHANGEOVER SETUP MOULD INJECTION PLASTIC

 


KAJIAN IMPLEMENTASI QUICK CHANGEOVER SETUP MOULD INJECTION PLASTIC

Abstrak 

Proses setup mould  yang dilakukan pada suatu perusahaan manufaktur, terutama perusahaan di bidang mould injection plastic yang bergerak di bidang  plastik furniture, membutuhkan waktu yang sangat lama (460 menit) dalam sekali proses. Hal ini menyebabkan perusahaan kesulitan dalam perencanaan produksi komponen produk plastik dalam jumlah kecil. Apabila perusahaan tetap memaksakan untuk memerima order yang sedikit jumlahnya, maka sebagian besar biaya dipakai untuk aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah terhadap produk. Kondisi ini menyebabkan perusahaan kurang mampu bersaing dengan perusahaan lainnya dari segi minimum order dan biaya produksi.

Quick changeover adalah salah satu teknik yang ditujukan untuk mengurangi waktu setup atau bahkan menghapuskannya. Dengan mengurangi waktu setup, proporsi waktu produktif akan meningkat. Hal ini merupakan solusi terhadap keinginan perusahaan yang menghendaki proses produksi berjalan terus-menerus. 

Kata kunci: quick changeover, setup time, lean manufacturing

 

1.    PENDAHULUAN

Suatu industri biasanya menerima order produk yang beraneka ragam. Untuk memenuhi order tersebut, perusahaan harus dapat memproduksi dalam jumlah yang kecil. Namun keterbatasan MOQ (minimal order quantity) ini kadangkala tidak bisa terlalu sedikit karena waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setup mould cukup lama. Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu memperpendek waktu setup-nya untuk mengurangi biaya waktu proses tersebut. Pengurangan waktu setup, selain bisa mengurangi MOQ (minimal order quantity), juga akan meningkatkan waktu produktif dari perusahaan tersebut.

Perusaan manufaktur yang bergerak di bidang furnitur plastik, biasanya mempunyai proses setup membutuhkan waktu yang sangat lama. Bahkan kadangkala waktu yang diperlukan untuk setup lebih lama daripada waktu untuk berproduksi komponen tersebut. Hal ini menimbulkan kerugian waktu yang cukup panjang dan memotong proses waktu produktif perusahaan.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi waktu setup yang hanya dibatasi pada divisi setup moulding. Mesin yang dipilih adalah mesin yang memiliki waktu setup yang paling lama. Biasanya mesin yang paling lama waktu setup-nya adalah mesin besar yang mempunyai kompleksitas tinggi.

2.    TEKNIK QUICK CHANGEOVER

Teknik quick changeover diusulkan pertama kali oleh Shigeo Shingo. Shingo mengembang-kan sebuah metodologi untuk menganalisa dan mengurangi waktu penggantian die. Teknik yang diperkenalkannya waktu itu dinamakan SMED (single minute exchange of dies). SMED dapat digunakan secara universal pada seluruh changeover dan setup seperti wood working, metal forming, plastics and electronics, pharmaceuticals, food processing, chemicals dan bahkan untuk service.

Aktifitas setup yang umumnya dilakukan di industri dapat dikelomppokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:

-       Jenis 1: melakukan persiapan, pengecekan material, pengecekan peralatan sebelum proses setup berlangsung dan membersihkan mesin, membersihkan tempat kerja, mengecek dan mengembalikan peralatan, material, dan lain-lain setelah proses setup selesai.

-       Jenis 2: memindahkan peralatan, parts, dan lain-lain setelah penyelesaian lot terakhir lalu menata parts, peralatan, dan lain-lain untuk sebelum lot selanjutnya.

-       Jenis 3: mengukur, mensetting dan mengkalibrasi mesin, peralatan, fixtures dan part pada saat proses berlangsung.

-       Jenis 4: memproduksi suatu produk contoh setelah setting awal selesai dan menngecek produk contoh tersebut apakah sesuai standar produk. Kemudian menyetel mesin dan memproduksi produk kembali dan seterusnya sampai menghasilkan produk yang sesuai standar.

Dengan mempelajari, mengklarifikasi dan mengorganisir aktifitas-aktifitas seperti di atas, memungkinkan operator untuk mengurangi total waktu setup melalui penghapusan aktifitas yang tidak perlu, memperbaiki aktifitas yang perlu, dan melakukan beberapa aktifitas secara bersamaan daripada secara berurutan (Nicholas, 1998).

3.    LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Proses setup terdiri dari elemen internal dan elemen eksternal. Teknik quick changeover pada intinya adalah mengurangi semaksimal mungkin elemen internal. Oleh sebab itu, elemen setup internal semaksimal mungkin dirubah menjadi eksternal. Sementara itu, elemen internal, yang tidak bisa dirubah menjadi eksternal, diusahakan untuk diperpendek waktunya dengan memodifikasi elemen tersebut maupun dengan memakai alat bantu.

Untuk menerapkan teknik quick changeover, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian  adalah sebagai berikut:

a. Dokumentasi

Proses dokumentasi dilakukan dengan menggunakan handycam untuk merekam aktifitas yang terjadi dan dibukukan ke dalam worksheet untuk mencatat durasinya.

b. Klasifikasi Elemen

Setelah dilakukan proses dokumentasi, semua elemen diklasifikasikan menjadi elemen internal atau eksternal. Elemen setup internal adalah aktifitas yang hanya dapat dilakukan pada saat mesin berhenti, sedangkan elemen eksternal dapat dilakukan pada saat mesin beroperasi. Hasil dokumentasi aktifitas dan klasifikasinya ditunjukkan pada Tabel 1 di bawah ini.

Hasil dokumentasi dan klasifikasi aktifitas setup

No

Aktifitas

Waktu (menit)

Klasifi-kasi

Station

1

Mengambil peralatan kerja (kereta tools)

 

 

 

2

Menyiapkan selang core sesuai kebutuhan mould

 

 

 

3

Melepas pin ejector

 

 

 

4

Memasang pin ejector

 

 

 

5

Melepas clamp mould

 

 

 

6

Memasang clamp mould

 

 

 

7

Mematikan sirkulasi pendingin mould

 

 

 

8

Melepas selang sirkulasi pendingin mould

 

 

 

9

Memasang selang sirkulasi pendingin mould

 

 

 

10

Menyalakan sirkulasi pendingin mould

 

 

 

11

Melepas limit switch

 

 

 

12

Memasang limit switch

 

 

 

13

Penyetelan pengaman aksesoris mould

 

 

 

14

Merapikan selang sirkulasi pendingin mould

 

 

 

15

Membersihkan tools yang dipakai naik/turun mould

 

 

 

16

Melakukan kegiatan 5R

 

 

 

17

Memasang eyebolt/ubolt

 

 

 

18

Melepas eyebolt/ubolt

 

 

 

19

Melakukan pengukuran tingkat keselarasan mould

 

 

 

20

Setting open/close mould

 

 

 

21

Mengembalikan mould

 

 

 

22

Mengambil box control

 

 

 

23

Melepas selang core

 

 

 

24

Memasang selang core

 

 

 

25

Melepas kabel io limit

 

 

 

26

Memasang kabel io limit

 

 

 

27

Melepas pangkon limit

 

 

 

28

Memasang pangkon limit

 

 

 

29

Memasang nozzle

 

 

 

30

Menyemprot mould protector

 

 

 

31

Membersihkan mould dengan mould protector

 

 

 

32

Melepas shoket box control

 

 

 

33

Memasang nipple core

 

 

 

34

Melepas nipple core

 

 

 

35

Melepas lockating ring

 

 

 

36

Memasang locketing ring

 

 

 

37

Memasang nipple air

 

 

 

38

Melepas  nipple air

 

 

 

39

Melepas pengunci mould

 

 

 

40

Memasang pengunci mould

 

 

 

41

Adjustment

 

 

 

42

Total

 

 

 

Note: I = internal; E = Eksternal

c. Konversi Elemen

Dalam tahap ini dilakukan identifikasi elemen internal mana yang memungkinkan dikonversi menjadi eksternal. Elemen eksternal masih dianggap lebih bisa diterima karena aktifitas eksternal bisa tetap dilakukan ketika mesin beroperasi. Setelah tahap ini, hanya tersisa 32 elemen yang total berdurasi 740 menit.

d. Reduksi Elemen Internal

Elemen setup yang tersisa adalah aktifitas internal yang tidak dapat dihapus atau dirubah menjadi elemen eksternal. Lama waktu total dari elemen internal dapat dikurangi dengan menerapkan parallel setup. Artinya, aktifitas yang tidak perlu menunggu aktifitas lain selesai dikerjakan dapat dikerjakan secara paralel. Elemen setup mana yang bisa dilakukan secara paralel dapat diidentifikasi melalui precedent constraint  pada Gambar 2 di bawah ini.

Text Box: 31Dari presedent constraint dapat dilihat aktifitas yang bersifat kritis dan mana yang tidak. Aktifitas kritis adalah aktifitas yang berada pada lintasan yang mempengaruhi total waktu setup. Aktifitas yang bersifat kritis ditunjukkan pada Tabel 2 di bawah ini.

Penerapan parallel setup mengurangi waktu setup menjadi 318 menit.

Aktifitas setup pada lintasan kritis

Proses pengantian blow mould dan hot runner block pada PT. X menggunakan mold installation table, hot runner platform, dan crane. Aktifitas pada mould installation table sendiri terdiri dari 6 elemen, yaitu (Gambar 3):

1.    Memasang mould installation table

2.    Mendorong old mould keluar mesin

3.    Menurunkan old mould dari mold installation table (menggunakan crane)

4.    Menaikkan new mould ke mold installation table (menggunakan crane)

5.    Mendorong new mould ke dalam mesin

6.    Melepas mold installation table

Untuk mempercepat penggantian blow mould dan hot runner block, PT. X bisa menggunakan turntable cart yang mempunyai prinsip kerja sebagai berikut:

1.    Mendorong old mould keluar mesin

2.    Memutar meja (dengan rotary axis)

3.    Mendorong new mould ke dalam mesin

Dari diskusi dengan staf PT. X, pemakaian turntable cart diyakini dapat minimal mengurangi waktu penggantian blow mould dan hot runner block sebesar 50%. Dengan demikian, total waktu setup bisa berkurang hingga 268,5 menit.

4.    KESIMPULAN

Dari kajian yang telah dilakukan sebelumnya, implementasi quick changeover dapat menggurangi waktu setup dari 811 menit menjadi 268,5 menit.

5.    REFERENSI

[1] Allen, John. Lean Manufacturing a Plant Floor Guide, Society of Manufacturing Engineers, (2001)

[2] Carreira, Bill. Lean Manufacturing That Works. American Management Association, (2004)

[3] Nicholas, John, Competitive Manufacturing Management. McGraw-Hill Companies, (1998)


 

Achmad Migy Pratama Wicaksono
Achmad Migy Pratama Wicaksono Saya seorang amatiran yang sotoy tapi baik

1 comment for "KAJIAN IMPLEMENTASI QUICK CHANGEOVER SETUP MOULD INJECTION PLASTIC"

Post a Comment