Sekilas Mengenai Teori Kebutuhan Maslow
Manusia
pada dasarnya secara biologis sudah mempunyai sifat untuk bagaimana
cara mereka berusaha memenuhi kebutuhannya, seperti halnya kebutuhan
makanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, maupun kebutuhan
aktualisasi diri. Mengacu pada Maslow orang akan terus berusaha
memuaskan dulu kebutuhan mereka yang paling utama atau kebutuhan
dasar mereka, jika kebutuhan dasar tersebut sudah terpenuhi maka
mereka akan cenderung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka
selanjutnya (Kotler dan Keller, 2007: 227). Teori motivasi Maslow
menyebutkan bahwa kebutuhan manusia secara hirarkis dan dibagi
menjadi lima tahapan yang secara singkat dapat dijelaskan seperti
berikut ini:
- Biological dan Physiological needs, seperti kebutuhan akan udara, makanan, air, perumahan, istirahat, dll
- Safety needs, seperti kebutuhan akan keamanan, hukum, kestabilan, dll
- Belongingnes and Love needs, seperti kebutuhan akan keluarga, kelompok kerja, hubungan, teman, dll
- Esteem needs, seperti kebutuhan akan rasa percaya diri, status sosial, pencapaian, keahlian, kemandirian, gengsi, tanggung jawab manajerial, dominasi, dll
- Self-Actualization needs, seperti halnya kebutuhan akan realisasi potensi diri, kepuasan, puncak karir, dll.
Selaras
dengan kenyataan yang sudah dijelaskan diatas. Manusia tidak hanya
ingin memenuhi kebutuhan yang bersifat benda atau bentuk fisik
materil seperti halnya harta benda, uang, pakaian, rumah dan lain
sebagainya, tapi ada juga kebutuhan manusia yang tidak terlihat dan
kadang hanya ditandai dengan simbol tertentu seperti halnya kebutuhan
akan jabatan, kebutuhan akan pengakuan, kebutuhan akan gengsi, dan
kebutuhan-kebutuhan lain yang tidak bisa dilihat langsung dengan
kasat mata.
Kebutuhan
akan pengakuan dari orang lain memang setiap manusia mempunyai sifat
ini. Seperti yang sudah dijelaskan di sub-bab sebelumnya bahwa
menurut Maslow salah satu kebutuhan manusia pada tahap selanjutnya
adalah kebutuhan akan pengakuan setelah kebutuhan dasar dan kebutuhan
lainnya terpenuhi, dan itu suatu kenyataan yang sampai saat ini dapat
kita rasakan sendiri entah itu dalam diri kita sendiri atau dalam
lingkungan kita sendiri. Tidak salah memang jika teori yang digaga
oleh Maslow tersebut masih relevan dalam kehidupan manusia yang
bertambah hari bertambah kompleks seperti saat ini.
Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1. PT.Indeks. Jakarta.
No comments for "Sekilas Mengenai Teori Kebutuhan Maslow"
Post a Comment