Religious Symbols and Specialists - Jack David Eller

Dalam buku “Introducing Anthropology of Religion chapter 3: Religious Symbols and Specialists”, penulis berusaha mengungkapkan segala hal yang berkaitan dengan simbol. Simbol adalah satu hal yang sangat penting dalam mengartikan sebuah benda, gerakan tubuh, dan hal-hal yang diluar akal pikiran manusia. Singkatnya simbol adalah makna dari sesuatu yang memiliki makna. Raymond Firth memisahkan simbol dari daftar kata-kata (indexes), (signals), dan (icon). Geertz mendefinisakan simbol adalah apapun objeknya baik seni, kegiatan, dan lain-lain memiliki konsep terhadap arti dari simbol tersebut. Dengan keadaan simbol yang sangat penting dalam kehidupan, hal ini membuat Geertz melihat bahwa religi juga memiliki sistem simbol.

Simbol pada akhirnya berfungsi sebagai pembawa gambaran dari ide-ide budaya yang semuanya adalah bermakna. Namun selain makna yang penting dari benda yang memiliki makna, hal penting lainnya adalah pemberi makna itu sendiri. Jika suatu simbol tidak bermakna apa-apa bagi pemberi makna tersebut, maka tidak memiliki hubungan dan tidak lebih dari sekedar simbol. Sedangkan Geertz fungsi dari simbol adalah salah satu alat kontrol tingkah laku, simbol adalah unsur pokok religi dan budaya sebagai program, dan simbol adalah cetakan atau blueprint dari organisasi sosial dan proses kejiwaan.

Dalam dunia religi ada simbol-simbol tertentu yang berbeda-beda antara religi, serta memiliki sebutannya masing-masing. “benda-benda” tersebut antara lain, tempat yang keramat, barang-barang peninggalan yang memiliki kekuatan, alat pelindung atau penutup, bagian tubuh manusia, benda ritual, dan tak lain adalah teks. Implikasi atau bentuk akibat dari simbol ini sendiri dapat disimpulkan bahwa, simbol memiliki peran penting dalam banyak hal salah satunya adalah religi. Dan hal yang terpinting adalah pemberi makna tersebut, sehingga mempengaruhi pola pikir serta pola tingkah laku dari pemberi makna serta lingkungan sosialnya.